TANGERANG
Menjelang akhir masa jabatannya, Kepala Lapas Kelas IIA Tangerang, Yekti Apriyanti, menorehkan sejarah baru dengan mewariskan berdirinya Posyandu Ibu dan Balita Berdikari 03 pada Senin (26/8).
Langkah ini menandai pencapaian penting bagi Yekti, yang selama masa kepemimpinannya terus berkomitmen pada peningkatan layanan kesehatan bagi ibu dan anak di lingkungan pemasyarakatan.
Acara yang berlangsung di Lapas Kelas IIA Tangerang ini dipimpin oleh Ketua Umum Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS), Ibu Anna Reynhard, yang juga berperan sebagai Duta Anti Stunting Pemasyarakatan.
Kehadiran pejabat penting seperti Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi, Maulidi Hilal, serta Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Banten, Dodot Adikoeswanto, semakin memperkuat makna dari peresmian ini.
“Pendirian Posyandu Berdikari 03 ini bukan hanya bukti nyata dari komitmen Ditjenpas dalam mewujudkan Zero Stunting di lingkungan pemasyarakatan, tetapi juga cerminan dari dedikasi Ibu Yekti Apriyanti dalam memberikan pelayanan terbaik selama masa jabatannya,” ujar Maulidi Hilal dalam sambutannya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan penandatanganan kerja sama antara Lapas Kelas IIA Tangerang dan Puskesmas Tanah Tinggi Kota Tangerang untuk layanan Posyandu Sehat, penandatanganan prasasti, hingga pemotongan pita sebagai simbol peresmian.
Bantuan dan tali asih pun diserahkan kepada pegawai dan warga binaan yang sedang hamil atau memiliki anak, sebagai bentuk kepedulian yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Ibu Anna Reynhard mengajak semua pihak untuk terus mendukung upaya pencegahan dan penanganan stunting.
“Langkah yang diinisiasi di Lapas Kelas IIA Tangerang ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi semua pihak. PIPAS BaGAS – Pemasyarakatan Bebas Stunting – Generasi Berkualitas – Indonesia Maju!” tegasnya.
Peresmian ini menjadi penutup yang manis bagi perjalanan Yekti Apriyanti sebagai Kalapas Kelas IIA Tangerang.
Dengan Posyandu Berdikari 03, ia meninggalkan warisan berharga yang akan terus memberikan dampak positif bagi warga binaan dan masyarakat di lingkungan Lapas.(red)